Kamis, 16 Oktober 2014

Sejarah Berdirinya Crocs




Nih gan kami kasih sedikit informasi tentang sejarah berdirinya Crocs.George B Boedecker Jr adalah seorang pengusaha yang berasal dari Colorado Amerika Serikat. Pada tahun 2002, ia mendirikan perusahaan sepatu crocs. Ia menjabat sebagai Chief Executive Officer dari tahun 2002 hingga 2006. George terinspirasi oleh bakiak plastic sederhana, lalu ia mengembangkan ide sederhana ini menjadi sebuah fashion yang mendunia.


Markas besar crocs terdapat di Colorado Amerika Serikat,  perkembangan yang sangat cepat menjadikan perusahaan crocs semakin mengglobal, ini terbukti perusahaan crocs memiliki perusahaan manufaktur di Cina, Florida, Meksiko dan Itali.

CROCS merupakan merek sepatu atau sandal yang sangat populer dikalangan masyarakat bahkan mendunia. Crocs berasal dari Colorado (Negeri Paman Sam) berdiri sejak tahun 2002. Awalnya crocs didesain untuk kegiatan outdoor dan berlayar, karena Crocs terbuat dari karet yang anti-slip dan tahan air sehingga mudah untuk dikeringkan, selain itu crocs berbahan dasar Croslite yang anti-bacteria.  Sepatu crocs sangat cocok sekali digunakan untuk aktivitas sehari – hari. Hal ini dikarenakan sepatu crocs sangat ringan, empuk, dan nyaman saat digunakan. Nyaman dan ringan merupakan ciri khas dari produk crocs.  Dari sinilah crocs banyak digemari oleh masyarakat. Penggemarnya mulai dari berbagai kalangan usia, mulai dari kalangan anak – anak, remaja hingga orang tua. Desain yang trendy dan penuh warna membuat sepatu Crocs semakin banyak peminatnya.



Dari Sepatu Spa

Sepatu ini diciptakan langsung oleh pendiri perusahaan Crocs, George B. Boedecker Jr. Awalnya sih, George cuma ingin mendesain sepatu untuk di spa. Soalnya di spa, kita cuma butuh sepatu yang nyaman, aman alias nggak licin dengan desain yang tentunya sederhana. Berawal dari desain sepatu spa inilah, George kemudian membuat desain-desain baru sehingga Crocs bisa cukup keren untuk dipakai sehari-hari. Sepatu Crocs yang pertama dibuat adalah Crocs Beach, yang hanya diproduksi 200 pasang dan langsung terjual habis saat itu juga.

Inspirasi si Klompen Belanda

Bentuk Crocs yang sederhana, sehingga kita hanya perlu memasukkan kaki kita ke dalam sepatu ini sebenarnya terinspirasi dari klompen. Klompen adalah sepatu kayu yang terkenal dari Negara Kincir Angin, Belanda, yang biasanya digunakan untuk para pekerja pabrik, tambang dan petani sebagai perlindungan. Nah, prinsip yang sama inilah yang kemudian diambil oleh Crocs untuk menciptakan sepatu yang nyaman dan aman bagi pemakainya.

Bagaimana gan,menarik kan informasinya ?Jangan lupa ninggalin komentar ya gan,supaya kami bisa memperbaiki diri 


Rabu, 15 Oktober 2014

Sejarah Berdirinya New Balance

Hai sahabat faktasepatu.blogspot.com ,kali ini kami akan ngeshare tentang sejarah berdirinya New Balance.Perusahaan ini ternyata telah berdiri selama 100 tahun dan hingga kini masih tetap berjalan kuat.

Namanya adalah New Balance Athletic shoe Inc. dimulai pada tahun 1906. Awalnya bernama New Balance Arch Support Company yang didirikan oleh William J. Riley seorang imigran Inggeris di massachusetts dan memulai usaha barunya itu di Boston, kota yang selalu berangin kencang.

Tidak jelas awalnya bagaimana bnama tersebut muncul. Namun konon Mr. Riley pernah mengamati dan mempelajari bagaimana ayam bisa stabil dengan cakar kakinya yang cuma tiga titik untuk mendukung berat tubuhnya. Jadi dari situlah dia menciptakan keseimbangan sepatu dengan tiga titik utama menjadi segitiga keseimbangan yang dia terapkan ke sepatu.

Tahun 1927 Mr. Riley menyewa seorang salesman bernama Arthur Hall. Ia berhasil memasarkannya ke mana ada orang-orang yang memang membutuhkannya. Yaitu orang-orang yang bekerja sepanjang hari di atas kakinya.

Karena pencapaiannya itu maka Hall mendapatkan posisi sebagai official business partner of New Balance di tahun 1934. Selewat masa Mr. Riley maka ialah yang memegang kendali penuh New balance. Akhirnya ia pun menjualnya kepada putrinya dan suamidi tahun 1954. Kedua orang itulah yang menjalankan bisnis ini dengan sangat baik di pasaran.

Pada tahun 1960 pasangan suami istri ini memperkenalkan Trackster sepatu lari pertama di dunia yang high performance. Dia memiliki sol yang merobek-robek dengan bervariasinya kelebaran utuk menyesuaikan kebutuhan atlit di segala luas. Trackster memiliki benturan yang luas pada track dan lapangan dan diadopsi oleh tim cross country universitas seperti MIT, UniversitasTufts, dan Universitas Boston dan bisa terlihat pada kaki-kaki dari para atlit sekolah tinggi dari seluruh negara. Perkenalan dari sepatu olahraga tersebut adalah kunci taktik utama di New balance untuk membuat nama tersebut terekspos ke lebih luas lagi di masyarakat. Dan akhirnya mensyukuri atas penyerahan kemasyuran tersebut dari mereka yang dengan bangga menggunakan nama New Balance.

Menunggang bebas bisa lama bertahan dan kemudian penjualan bisa terpuruk. Pasangan suami isteri Eleanor dan Paul ini kurang punya cukup kampanye marketing untuk mempertahankan namanya di luar sana dan kurang jadi besar saat itu. Akhirnya mereka memutuskan beralih ke ladang rumput yang lebih hijau. Tahun 1972 mereka menjual perusahaannya ke Jim Davis yang jadi penjabat di perusahaan itu saat bersamaan diselenggarakannya Boston marathon.

Jim melanjutkan membangun kerajaan New Balance sampai ia menjualnya kepada Robert De Martini pada tanggal 30 Juli 1997.

Sejarah Berdirinya Perusahaan VANS

Ini dia sobat faktasepatu.blogspot.com sedikit sejarah berdirinya perusahaan sepatu yang digandrungi anak muda jaman sekarang, Vans. Begini ceritanya, seorang bocah bernama Paul Van Doren, lahir tahun 1930, tinggal di Boston, keluar sekolah sewaktu dia baru naik ke kelas 3 SMP. Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya, berkuda. Umur 14 tahun, ia sudah ikut lomba balap  kuda dalam beberapa pertandingan lokal dan mendapat julukan : ‘dutch the clutch’ karena gayanya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat dia yang kerjanya hanya bermain kuda, tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu sebagai buruh sepatu dan penyapu lantai.

Dalam 20 tahun bekerja di pabrik sepatu dengan merek Randy’s tersebut, dibantu keuletannya bekerja, dia naik terus menerus pangkatnya hingga menjadi vice president di perusahaan Randy’s. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke Southern California, membuat perusahaan baru bersama sahabat & adiknya. Dia akhirnya berhasil membangun  sebuah perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Saat itu, hanya ada tiga merek yg membuat model sepatu keds yaitu Randy’s, Keds dan Converse. Kemudian lahirlah Vans. Peristiwa pada tahun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : The Birth of The California Style. Waktu yang dibutuhkan Paul untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat tulisan ‘Opening January!’. waktu bulan Januari persiapan belum selesai, tulisannya diganti menjadi ‘Would You Believe February?’. tapi pada akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966.

Pada hari pertama, terdapat 16 orang yg datang ke toko, melihat-lihat contoh sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli tersebut disuruh datang lagi sorenya. Setelah mendapat order Paul Van Doren dan teman-teman buru-buru masuk ke pabrik dan membuat sepatunya. Harga sepatu vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini yg dianut Vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko. Lalu dia bilang “ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang,itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya”.si Paul Van Doren berfikir,’tidak mungkin saya bikin 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain’ kemudian beliau berkata “Begini saja, bawa kain dengan warna yg ibu suka, nanti kami buatkan sepatunya”. Mulai saat itu, Vans terkenal dengan konsep ‘custom shoes’. Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, team-team olahraga & cheerleader di seluruh California Sselatan. Pada taun 1975 dua orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta ingin membuat sepatu custom yg lebih custom lagi.
Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan diberi label ‘Off The Wall’,yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua skater-skater tadi.Mereka Membayar Stacey Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada.

Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihat sepatu temannya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak seperti papan catur. Ia kemudian berbicara kepada Ayahnya, di buatlah slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna hitam bahan karet di susun menjadi kotak-kotak, lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama, staff dari Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk membuat film. Lalu Vans akhirnya mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar.


Orang-orang film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka membuat scene di mana salah satu karakter film dipukul kepalanya memakai sepatu tersebut.Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran order. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak dapat order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampai sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons.

Awal 80′an , adik Paul Van Doren, Jim, co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds. Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin Nike, Adidas, Reebok dan Puma. Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapat dari penjualan Vans model checkerboard slip-ons yang fenomenal, dihambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple. Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim sudah dinasihati oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin Nike yang sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar. Hasilnya bisa ditebak,Vans merugi besar dan utang $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang kepada perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka.
Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarkan dari Vans dan kemudian Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul memeras otak banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah material sepatu Vans. Mereka hanya membeli material dari perusahaan tempat mereka mengutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang. Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas. Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi. Apesnya saat itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu. Tahun 88, Steve Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis.Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara serius.Ayahnyanya bilang ’steve,apa yang ingin kamu jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?’ Steve tanpa pikir panjang menjawab "Jual saja. Ayah sudah siap untuk pensiun, menikmati hidup. Apapun yg terjadi padaku, aku akan baik-baik saja". Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp. Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10 tahun kedepan. Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.

Pada tahun 90an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya.Mereka juga memulai lebih involve dengan budaya anak muda waktu itu. Target mereka yaitu teenagers, 65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun yang suka bermain skate, surf, sepeda and stuff. Mereka membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics yang populer di kalangan ABG labil waktu itu. Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampai jadi skater kaya raya sekarang. Hollywood juga membuat film yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan skateboard & Vans.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam penelitian dengan membeli perusahaan-perusahaan youth culture. Mereka juga pernah membeli Billabong, Quiksilver dll.

Sejarah Berdirinya Perusahaan ADIDAS

Perusahaan Adidas Didirikan di Kota Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dasslerdi ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan 'Dassler Brothers OGH' yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.

Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.

Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendaftarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan
mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.

Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga pada tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket,…) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.

Saat ini, Adidas memiliki tiga brand anak: The Originals Adidas-yang dikenal sebagai Heritage Line, Adidas Performance- Produk untuk atlit kelas atas, dan Adidas Y-3-yang merupakan kolaborasi dari olahraga dan fashion dengan desainer Yohji Yamamoto.

Semoga bermanfaat ya gan.Kunjungi juga twitter kami di @fakta_sepatu dan instagram kami di instagram.com/jualansepatumurah

Sejarah Berdirinya Perusahaan NIKE

Nike, pada awalnya dikenal dengan memakai nama Blue Ribbon Sports (BRS), didirikan oleh Universitas Oregon yang diprakarsai oleh atlet Philip Knight dan pelatihnya Bill Bowerman pada Januari 1964. Perusahaan ini awalnya dioperasikan sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger (sekarang ASICS), yang telah berhasil membuat penjualan terbanyak melebihi  dari penjualan Knight’s automobile milik knight.
Menurut Otis Davis, seorang atlet mahasiswa yang pernah dilatih oleh Bowerman  di Universitas Oregon, dan pernah memenangkan dua medali emas di Olimpiade musim panas pada tahun 1960, Bowerman membuat pasangan pertama sepatu Nike untuknya, bertentangan dengan klaim bahwa mereka pertama kali membuat sepatu nike untuk Phil Knight. Kata Davis, “saya berkata pada Tom Brokaw bahwa saya adalah yang pertama,  aku tidak peduli apa yang semua miliarder katakan.  Bill Bowerman membuat sepasang sepatu pertama bagi saya. Orang-orang banyak yang tidak percaya kepadaku. Pada kenyataanya, saya tidak merasakan kenyamanan pada kakiku ketika saya menggunakan sepatu itu . sepatu itu mensuport kinerjaku  dan terlalu ketat pada saat saya gunakan. Tapi aku melihat Bowerman membuatnya dari besi wafel, dan sepatu itu milikku.”

Pada tahun 1966, BRS membuka toko ritel pertama, terletak di 3107 Pico Boulevard di Santa Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger sudah mendekati akhir. BRS bersiap untuk meluncurkan sendiri produk sepatunya, dan akan menggunakan logo baru  “Swoosh” yang dirancang oleh Carolyn Davidson. Swoosh ini pertama kali digunakan oleh Nike pada 18 Juni 1971, dan telah didaftarkan dengan US Patent dan Trademark Office pada 22 Januari 1974.

Pada tahun 1976, perusahaan itu menyewa John Brown and Partnernya, yang berbasis di Seattle, (seperti biro iklan pertama). Tahun berikutnya, perusahaan nike menciptakan “iklan produk” pertama untuk Nike, yang disebut “Tidak ada garis finish (There is no finish line)”, dan tidak ada produk Nike yang ditunjukkan.Pada tahun 1980, Nike telah mencapai pangsa pasar 50% di pasar sepatu atletik AS, dan perusahaan go public pada bulan Desember tahun itu.

Bersama-sama, Nike dan Wieden + Kennedy telah menciptakan banyak iklan di media cetak dan televisi, dan Wieden + Kennedy tetap menjadi biro iklan utama Nike. Lembaga pendiri  Wieden dan partnernyaAAlah yang telah menciptakan slogan “Just Do It” yang sampai sekarang ini telah dikenal oleh masyarakat dunia untuk kampanye iklan Nike pada tahun 1988, yang dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu dari lima slogan atas iklan dari abad ke-20 dan diabadikan dalam Lembaga Smithsonian. Walt Stack adalah fitur pertama yang masuk dalam iklan Nike “Just Do It”, yang memulai debutnya pada tanggal 1 Juli 1988. Wieden memberi kredit yang telah menginspirasi untuk membuat slogan  ” Let’s do it,”. Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Gary Gilmore sebelum ia dieksekusi.

Sepanjang tahun 1980-an, Nike memperluas lini produk untuk menjaring banyak cabang olahraga dan wilayah di seluruh dunia. Pada tahun 1990, Nike pindah  ke delapan bangunan kampus markas utamanya di Dunia di Beaverton, Oregon.

Semoga bermanfaat ya gan.Kunjungi juga twitter kami di @fakta_sepatu dan instagram kami di instagram.com/jualansepatumurah